PENDAHULUAN
A. Latar belakang
Dalam melaksanakan program bimbingan di sekolah terdapat
berbagai komponen. Komponen-komponen yang dimaksud di sini iaiah
saluran-saluran untuk melayani para siswa, tenaga-tenaga bimbingan atau
kependidikan lainnya, serta orang tua siswa. Salah satu komponen bimbingan
adalah evaluasi program yaitu usaha menilai efisiensi dan efektivitas dari layanan
bimbingan dan konseling di sekolah pada khususnya, dan kegiatan-kegiatan dalam
rangka program bimbingan dan konseling yang dikelola oleh staf bimbingan pada
umumnya. Sebagaimana halnya kegiatan-kegiatan pendidikan yang lain disekolah
seperti kegiatan belajar mengajar pada waktu-waktu tertentu harus dievaluasi
untuk mengetahui apakah tujuan dari kegiatan itu tercapai. Demikian pula hal dalam kegiatan-kegiatan
bimbingan di sekolah secara berkala harus dievaluasi. Program bimbingan dan
konseling direncanakan dan dilaksanakan untuk mencapai tujuan- tujuan tertentu
untuk mengetahui samapai seberapa jauh tujuan-tujuan itu tercapai.
B. Rumusan
masalah
Ada beberapa
hambatan yang dirasakan sampai saat ini dalam evaluasi pelaksanaan program
bimbingan dan konseling disekolah diantaranya:
a)
Pelaksana-pelaksana bimbingan disekolah tidak mempunyai waktu yang memadai
untuk melaksanakan evaluasi plaksanaan program bimbingan dan konseling di
sekolah.
b) Pelaksana-
pelaksana bimbingan dan konseling di sekolah memiliki latar belakang pendidikan
yang sangat bervariasi baik ditinjau dari segi jenjang maupun programnya,
sehingga kemampuan kemampuannya pun dalam mengevaluasi pelaksanaan program
bimbingan dan konseling sangat bervariasi termasuk dlam menyususn, membakukan
dan mengembangkan instrument evaluasi.
c) Belum tersediannya alat-alat atau instrument evaluasi
pelaksanaan program bimbingan dan konseling di sekolah yang valid, reliabel,
dan objektif.
d) Belum diselenggarakannya penataran, pendidikan, atau
pelatihan khusus yang berkaitan tentang evaluasi pelaksanaan program bimbingan
dan konseling pada umumnya, dan penyusunan dan pengembangan instrumen evaluasi
pelaksanaan program bimbingan dan konseling di sekolah.
e) Penyenggaraan
evaluasi membutuhkan banyak waktu dan uang. Tidak dapat diragukan lagi untuk
memulai mengadakan evaluasi tampaknya memerlukan biaya yang cukup mahal dan
perlu biaya yang banyak. Kepala sekolah acap tidak memiliki cukup keyakinan atau
kepercayaan terhadap daya guna dan nilai guna dari hasil evaluasi pelaksanaan
program bimbingan dan konseling sehingga mendorong terjadinya pertentangan
mengenai masalah dana dari institusi yang dipimpinnya.
f) Belum adanya
guru inti atau instruktur bimbingan dan konseling yang ahli dibidang evaluasi
pelaksanaan program bimbingan dan konseling. Sampai saat ini kebanyakan yang
terlibat dalam bidang ini adalah dari perguruan tinggi yang sudah tentu konsep
dan kerangka kerjanya tidak berorientasi kepada kepentingan sekolah.
g) Perumusan
kriteria keberhasialan evaluasi pelaksanaan bimbingan dan yang tegas dan baku
belum ada sampai saat ini.
BAB II
PEMBAHASAN (ISI)
A. pengertian
Evaluasi Pelaksanaan Program Bimbingan dan Konseling
Evaluasi program
bimbingn menurut W.S Winkel (1991: 135), adalah usaha menilai efisiensi dan
efektivitas pelayanan bimbingan itu sendiri demi peningkatan mutu program
bimbingan. Sedangkan menurut Dewa Ketut Sukardi (1990: 47) adalah segala upaya
tindakan atau proses untuk menentukan derajat kualiatas kemajuan kegiatan yang
berkaitan dengan pelaksanaan program bimbingan dan konseling di sekolah dengan
mengacu pada kriteria atau patokan-patokan tertentu sesuai dengan program
bimbngan yang dilaksanakan. Jadi Evaluasi pelaksanaan program bimbingan adalah
suatu usaha dan untuk menilai efisiensi dan efektifitas pelayanan bimbingan dan
konseling demi peningkatan mutu program bimbingan dan konseling. Evaluasi
pelaksanaan program bimbingan dan konseling iaiah uasaha penelitian, dengan cara
mengumpulkan data secara sistematis, menarik kesimpulan atas dasar data yang
diperoleh secara objektif, mengadakan penafsiran dan merencanakan
langkah-langkah perbaikan, pengembangan dan pengarahan staf.
B. Tujuan dan
Fungsi Evaluasi pelaksanaan program Bimbingan dan Konseling.
Secara umum
penyelenggaraan evaluasi pelaksanaan program bimbingan dan konseling bertujuan
utnuk :
Mengetahui kemajuan program bimbingan dan konseling atau
subjek yang telah memanfaatkan layanan bimbingan dan konseling.
Mengetahui tingkat fisisnsi dan efektivitas stratgi
pelksanaan program bimbingan dan konseling yang telah dilaksanakan dalam kurun
waktu tertentu.
Secara operasional, penyelenggaraan evaluasi pelaksanaan
program bimbingan dan konseling ditujukan untuk:
Meneliti secara berkala hasil pelaksanaan program bimbingan
dan konseling.
Mengetahui tingkat efisiensi dan efektivitas dari layanan
bimbingan dan konseling.
Mengetahui jenis layanan yang sudah atau belum dilaksanakan
dan/ atau perlu diadakan perbaikan dan pengembangan.
Mengetahui sampai sejauh mana keterlibatan semua pihak dalam
usaha menunjang keberhasilan pelaksanaan program bimbingan dan konseling.
Memperoleh gambaran sampai sejauh mana peranan masyarakat
terhadap pelaksanaan program bimbingan dan konseling.
Mengetahui sejauh mana kontribusi program bimbingan dan
konseling terhadap pencapaian tujuan pendidikan pada umumnya, TIK DAN TIU pada
khususnya.
Mendapatkan informasi yang adekuat dalam rangka perencanaan
langkah-langkah pengembangan program bimbingan dan konseling selanjutnya.
Membantu mengembangkan kurikulum sekolah untuk kesesuaian
dengan kebutuhan.
C. Jenis Evaluasi Pelaksanaan Program Bimbingan dan
Konseling di Sekolah
Jenis evaluasi pelaksanaan program bimbingan dan konseling
di sekolah mencakup empat komponen, yaitu:
(1) evaluasi peserta didik (input), (2) evaluasi program,
(3) evaluasi proses pelaksanaan program bimbingan dan konseling, (4) evaluasi
hasil pelaksanaan program bimbingan dan konseling di sekolah.
1) Evaluasi peserta didik (input)
Untuk mengadakan evaluasi terhadap pelaksanaan program
bimbngan dan konseling di sekolah, maka pemahaman terhadap peserta didik yang
mndapatkan bimbngan dan konseling penting dan perlu. Pemahaman mengenai peserta
didik perlu dilakukan sedini mungkin. Dengan pemahaman terhadap peserta didik
ini dapat dipakai untuk mempertimbangkan hasil pelaksanaan program bimbingan
bila dibandingkan dengan produk yang dicapai. Evaluasi jenis ini dimulai dari layanan pengumpulan data pada saat peserta
didik di terima di sekolah bersangkutan. Adapun jenis data yang dikumpulkan
dari peserta didik dapat berupa: (a) kemampuan skolastik umum, (b) bakat, (c)
minat, (d) kepribadian, (e) prestasi belajar, (f) riwayat kependidikan, (g)
riwayat hidup, (h) cita-cita pendidikan/jabatan, (i) hobi dan penggunaan waktu
luang, (j) kebiasaan belajar, (k) hubungan sosial, (l) kadaan fisik dan
kesehatan, (m) kesulitan-kesulitan yang dihadapi, (n) minat terhadap mata
pelajaran sekolah.
2) Evaluasi
program
Jenis evaluasi
program ini dilakukan demi untuk peningkatan mutu program bimbingan dan
konseling di sekolah. Penyusunan program bimbingan dan konseling di sekolah
dibagi menjadi beberapa kegiatan, yaitu: (1) layanan kepada peserta didik, (2)
layanan kepada guru, (3) layanan kepada kepala sekolah dan (4) layanan kepada
orang tua siswa/masyarakat. Kegiatan operasional dari masing-masing layanan
hendaknya disusun dalam sistematika tertentu. Jenis evaluasi pelaksanaan
program ini memerlukan alat-alat/instrument evalauasi yang baik.
3) Evaluasi
proses
Untuk mewujudkan
tujuan yang telah ditetapkan dalam program bimbingan dan konsling di sekolah,
dituntut proses pelaksanaan program bimbngan yang mengarah kepada tujuan yang
diharapkan. Di dalam pelaksanaan program bimbingan dan di sekolah banyak faktor
yang terlebih dahulu perlu dievaluasi, di antaranya:
a) Organisasi dan
administrasi program bimbngan dan konseling.
b) Petugas
pelaksana atau personel: a. Tenaga profesional b. Tenaga non profesional
c) Fasilitas dan perlengkapan:
1. Fasilitas teknis: tes, inventori, angket, format, dan
sebagainya
2. fasilitas fisik, seperti: Ruang konselor, ruang
konseling, ruang tunggu, ruang pertemuan, ruang administrasi bimbingan dan
konseling, ruang penyimpanan alat-alat, ruang penyimpanan data.
3. Perlengkapan seperti: meja, kursi, filling kabinet,
files, lemari, rak, media bimbingan, mesin tik/komputer, alat perekaman dan
pandang dengar, dan sebagainya
4. Anggaran biaya
Anggaran biaya perlu dipersiapkan secara rinci untuk
menunjang pelaksanaan program bimbingan dan konseling di sekolah. Anggaran
biaya yang diperlukan adalah dalam pos-pos seperti: honorarium pelaksana,
pengadaan dan atau pengembangan alat-alat teknis, pengadaan dan pemeliharaan
sarana fisik, biaya operasional seperti: (biaya perjalanan, pertemuan,
kunjungan rumah dan sebagainya), biaya penelitian dan penilaian.
5. Kegiatan pelaksanaan program bimbingan dan konseling.
4) Evaluasi hasil
Jenis evaluasi pelaksanaan program ini diadakan melalui
peninjauan trhadap hasil yang diperoleh seseorang yang berpartisipasi dalam
kegiatan-kegiatan bimbingan dan melalui peninjauan terhadap kgiatan itu sendiri
dalam berbagai aspeknya. Peninjauan evaluatif itu memusatkan perhatian pada
efek-efek yang dihasilkan ssuai dengan tujuan-tujuan bimbingan yang dikenal
dengan nama valuasi produk/ valuasi hasil. Jadi, untuk memperoleh gambaran
tentang keberhasilan dari pelaksanaan program bimbingan di sekolah dapat
dilihat dari hasil yang diperoleh dari pelaksanaan bimbingan dan konseling di
sekolah. Sedangkan untuk mendapat gambaran tentang hasil dari pelaksanaan
layyanan bimbinan dan konseling di sekolah, maka harus dilihat dalam diri siswa
yang memperoleh layanan bimbinan itu sendiri. Penilaian terhadap hasil lebih
menekankan kepada pengumpulan data atau inforamsi mengenai keberhasilan dan
pengaruh kgiatan layanan bimbingan yang telah diberikan. Dengan kata lain,
evaluasi terhadap hasil ditujukan kepada pencapaian tujuam program, baik dalam
jangka pendek, maupun jangka panjang.
D. Prinsip-prinsip evaluasi program bimbingan dan konseling
Untuk mencapai tujuan dan terlaksananya fungsi program
bimbngan dan konseling, maka pelaksanaannya harus dikelola seefisien serta
seefektif mungkin selaras dengan prinsi-prinsip suatu program. Beberapa prinsip
yang harus diperankan dalam penyelenggaraan evaluasi pelaksanaan program
bimbingan dan konseling:
a. Evaluasi yang efektif menuntu pengenalan terhadap
tujuan-tu juan program. Ini berarti perlu adanya kejelasan mengenai tujuan yang
ingin dicapai dalam suatu kegiatan evaluasi.
b. Evaluasi yang efektif memerluka kriteria pengukuran yang
jelas.
c. E valuasi melibatkan berbagai unsur yang profesional
dalam program bimbingan dan konseling dituntut keterlibatan pihak-pihak yang
benar-benar profesional dalam bidang bimbingan dan konseling secara
keseluruhan.
d. Menuntut umpan balik (feed back) dan tindak lanjut
sehingga hasilnya dapat digunakan untuk membuat kebijakan atau keputusan.
Adapun keputusan dapat menyangkut:
1. Personalia yang terlibat dan kemampuannya menggantikan
atau penambahan tenaga.
2. Jenis kegiatan dan pelaksanaannya disusun berdasarkan
prioritas kegiatan dan subjek yang ditangani.
3. Pembiayaan, waktu dan fasilitas lainnya harus
dipertimbangkan.
e. evaluasi yang efektif hendaknya terencana dan
berkesinambungan. Hal ini berarti bahwa evalusi program binbingan dan konseling
bukan merupakan kegiatan yang bersifat incidental, melainkan proses kegiatan
yang sistematis dan berkesinambungan.
D. Prosedur
pelaksanaan Evaluasi layanan Bimbingan dan konseling
• Fase persiapan
Pada fase
persiapan ini terdiri dari kegiatan penyusunan kisi-kisi evaluasi. Dalam
kegiatan penyusunan kisi-kisi evaluasi ini langkah-langkah yang dilalui adalah
:
a. Langkah
pertama- penetapan aspek-aspek yang di evaluasi.
Aspek-aspek yang
dievalusi meliputi:
1. Penentuan dan perumusan masalah yang hendak dipecahkan
atau tujuan yang akan dicapai; 2. Program kegiatan bimbingan 3. Personel atau
ketenagaan 4. Fasilitas teknis dan fisik 5. Pengelolaan dan administrasi
bimbingan 6. Pembiayaan 7. Partisipasi personel 8. Proses kegiatan 9. Akibat
sampingan.
b. Langkah kedua- Penetapan kriteria keberhasilan evaluasi
Misalnya, bila aspek proses kegiatan yang akan dievaluasi
maka kriteria keberhasilan yang dapat di evalusi di tinjau dari: 1) lingkungan
bimbingan 2) sarana yang ada 3) situasi daerah.
c. Langkah ketiga- Penetapan alat-alat/instrumen evaluasi.
Misalnya, bila aspek proses kegiatan yang hendak di evaluasi
dengan criteria pada bagian b di atas maka instrument yang harus digunakan
iaiah: 1) ceklis 2) observasi kegiatan 3) tes situasi 4) wawancara dan 5)
angket.
d. Langkah keempat- Penetapan prosedur evaluasi
e. Langkah kelima- Penetapan tim penilai atau evaluator.
• Fase persiapan alat atau instrument evaluasi
- Memilih alat evaluasi yang ada atau menyusun dan
mengembangkan alat-alat yang diperlukan
- Penggandaan alat-alat evaluasi yang digunakan
• Fase
pelaksanaan kegiatan evaluasi
• Fase
menganalisis hasil evaluasi
• Fase penafsiran
atau interpretasi dan pelaporan hasil evaluasi
F.
Metode/Pendekatan evaluasi pelaksanaan program Bimbingan dan konseling
a. Metode survei
b. Metode
observasi
c. Metode
Eskperimental
d. Metode studi
kasus
E. Evaluasi
Pelaksanaan program Bimbingan dan Konseling
Penyelenggaraan
evaluasi program bimbingan di sekolah masing-masing dilakukan cara mengungkap
beberapa aspek, yaitu:
1. Relevansi program dengan kebutuhan
2. Administrasi dan organisasi bimbingan dan konseling
3. Proses pelaksanaan layanan bimbingan dan konseling
4. Hasil atau proses layanan bimbingan dan konseling
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Evaluasi pelaksanaan program bimbingan dan konseling
merupakan suatu usaha penelitian dengan cara mengumpulkan data secara
sistematis, menarik kesimpulan atas dasar data yang diperoleh secara objektif,
mengadakan penafsiran dan merencanakan langkah-langkah perbaikan dan dan
pengarahan staf. Evaluasi bertujuan untuk mengetahui kemajuan program bimbingan
dan konseling atau subjek yang telah memanfaatkan layanan bimbingan dan
konseling kemudian untuk mengetahui tingkat efisiensi dan efektivitas srtategi
pelaksanaan program bimbingan dan konseling yang telah dilaksanakan dalam kurun
waktu tertentu. Untuk itu evaluasi pelaksanaan program bimbingan dan konseling
harus sesuai prinsip, prosedur dan metode evaluasi pelaksanaan program
bimbingan dan konseling.
BAB IV
DAFTAR PUSTAKA
1. Sukardi.,Dewa ketut.1996. Pengantar pelaksanaan Program
Bimbingan dan Konseling di Sekolah:Jakarta, PT. Rineka Cipta.
2. Sukardi., Dewa ketut.1989. Dasar-dasar Bimbingan dan
Penyuluahan di Sekolah: Surabaya ,
Penerbit usaha Nasional.
0 komentar:
Posting Komentar